Pola Interaksi Sosial Warga Batak dengan Masyarakat di Kenagarian Teratak Panas dalam Mewujudkan Toleransi Sesama Umat Beragama Kec.Ranah Pesisir Kab. Pesisir Selatan (1993-2019)
Abstract
penelitian ini dilatarbelakangi Kedatangan Warga Batak di Teratak Panas Balai Selasa.
Kedatangan Warga Batak merupakan suatu daerah migrasi dari Sumatera Utara ke Nagari
Teratak Panas dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan melalui interaksi sesama dan
bertoleransi antar umat beragama meskipun adanya sebuah pertentangan terjadi antar sesama .
Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah kedatangan warga
Batak, perkembangan, Pertumbuhan sebuah komunitas Kristen, interaksi, toleransi dan konflik
yang terjadi sesame umat beragama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah
yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian mendeskripsikan Awal kedatangan Etnis Batak Toba di Kecamatan
Ranah Pesisir berada di Kenagarian Pelangai Gadang tepatnya di Teratak Panas Balai Selasa
pada tahun 1993. Pada tahun tersebut hanya terdapat tiga keluarga yang bermigrasi ke daerah
Kenagarian Pelangai Gadang. Perkembangan awal agama kristen di daerah Balai Selasa diiringi
dengan kedatangan Warga Batak yang berasal dari wilayah Sumatera Utara. Kedatangan Warga
Batak ke Balai Selasa terjadi pada tahun 1993 yang memiliki agama kristen. Identitas agama
mereka tidak disampaikan kepada masyarakat setempat dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya suatu pertikaian. Interaksi antar etnik di daerah Teratak Panas Balai Selasa Ranah
Pesisir telah berlangsung sejak tahun 1993 lalu seiring dengan kedatangan etnik Batak dari
Sumatera Utara ke daerah ini.