Menguatkan Kembali Nilai Multikulturalisme dan Persatuan Bangsa melalui Pembelajaran Sejarah

  • Mohamad Ully Purwasatria Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang
Keywords: Nilai Multikulturalisme, Persatuan Bangsa, Pembelajaran Sejarah.

Abstract

Artikel ini dilatarbelakangi oleh memanasnya kondisi masyarakat Indonesia saat ini yang dimulai oleh pemberitaan ricuhnya antar pendukung sepak bola yang menimbulkan korban, kemudian panasnya kontestasi politik pemilihan umum tahun 2019 yang menyebabkan terpecahnya pendukung, banyaknya isu hoax yang beredar menyinggung SARA ini menjadi ancaman serius untuk keutuhan bangsa Indonesia saat ini. Perlunya tindakan preventif dari semua pihak agar permasalahan ini tidak memperparah bahkan sampai membubarkan NKRI. Salah satu upaya nyata adalah menguatkan kembali nilai multikulturalisme dan persatuan Bangsa mengingat komposisi masyarakat Indonesia cukup beragam suku, ras, agama dan antar golongan lainnya. Maka dalam mewujudkan usaha tersebut, pembelajaran sejarah dapat menjadi salah satu alternatif untuk menguatkan kembali nilai multikulturalisme dan persatuan bangsa. Pembelajaran sejarah berbasis multikulturalisme dapat dilakukan secara leluasa dengan landasan Kurikulum 2013 yang memuat nilai-nilai dan guru dapat merumuskan nilai multikulturalisme dan persatuan bangsa melalui beberapa materi seperti masa pergerakan nasional, dan sumpah pemuda. Selain itu, pendekatan pembelajaran melalui diskusi dengan membentuk kelompok belajar siswa dapat menguatkan nilai multikuturalisme dan persatuan bangsa.

Published
2019-10-08

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.