Masyarakat Suku Sakai masa Orde Baru Sampai Reformasi di Proyek Sakai Kecamatan Mandau (1977 - 2020)
Abstract
Artikel ini membahan tentang bagaimana masyarakat Sakai pada masa Orde Baru sampai Reformasi diwilayah Proyek Sakai Kecamatan Mandau tahun 1977-2020. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu melalui 4 tahap yang meliputi, pertama yaitu heuristic, kritik sumber, interpretasi dan historiografi.. heuristik adalah teknik pengumpulan data baik itu tertulis dan lisan. Sumber tertulis didapatkan dari studi pustaka yang penulis lakukan di Perpustakaan Wilayah Provinsi Riau, perpustakaan Pusat UNP, dan jurnal terkait. Sumber lisan, penulis dapatkan melalui wawancara dengan kepala suku Sakai Bathin Sumbu Ampai, warga Suku Sakai. Kritik Sumber, yang terdiri dari kritik eksternal dan kritik internal yang digunakan untuk menguji keaslian dan kebenaran sumber. Interpretasi adalah menganalisis dan menghubungkan fakta-fakta yang ditemukan melalui kritik sumber. Historiografi adalah penulisan hasil olahan data menjadi tulisan sejarah atau skripsi. Hasil penelitian yang penulis dapatkan adalah bahwa terdapat perubahan pembangunan masyarakat terasing suku Sakai pada masa Orde Baru sampai Reformasi, baik dalam bidang pendidikan, perekonomian, sosial-budaya. Masyarakat Sakai saat ini sudah mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi, perubahan mata pencaharian masyarakat Sakai dari berburu di hutan hingga memiliki berbagai macam jenis pekerjaan saat ini (2020) serta kepedulian masyarakat terhadap lestarinya adat istiadat serta nilai – nilai budaya suku Sakai.